Tuesday, 20 June 2017

KISI-KISI UAS TEORI PRINSIP PENDIDIKAN


KISI-KISI PRINSIP PENDIDIKAN


1.     Aliran dalam pendidikan.
a)        Aliran empirisme/optimisme. Menurut aliran ini, pendidikan memegang peranan penting, sebab pendidikan menyediakan lingkungan yang sangat ideal kepada anak-anak. Lingkungan itu akan diterima anak sebagai sejumlah pengalaman yang telah disesuaikan dengan tujuan pendidikan. merupakan aliran yang mementingkan stimulasi eksternal dalam perkembangan manusia. Aliran ini mengatakan bahwa perkembangan anak tergantung pada lingkungan, sedangkan pembawaan anak yang dibawa semenjak lahir tidak dianggap penting. Tokoh utama aliran ini adalah John Lock seorang filsuf dari Inggris.
b)       Aliran nativisme/pesimistis. Teori aliran ini mengatakan bahwa anak-anak yang lahir ke dunia sudah memiliki pembawaan atau bakatnya yang akan berkembang menurut arahnya masingmasing. Pendidikan yang tidak sesuai dengan bakat dan pembawaan anak didik tidak akan berguna untuk perkembangan anak itu sendiri. Nativisme menekankan kemampuan dalam diri anak sehingga faktor lingkungan, termasuk faktor pendidikan kurang berpengaruh terhadap pendidikan anak.Menurut teori ini anak tumbuh dan berkembang tidak dipengaruhi oleh lingkungan pendidikan baik lingkungan sekitar yang ada maupun lingkungan yang direkayasa orang dewasa yang disebut sebagai pendidikan. Oleh karena itu anak akan berkembang sesuai dengan pembawaannya bukan oleh kekuatan-kekuatan dari luar.Tokoh utama aliran Nativisme adalah seorang filsuf Jerman bernama Schopenhauer.
c)        Aliran naturalisme. Teori Naturalisme oleh seorang filsuf Prancis bernama J.J.Rousseaue. Teori ini mengatakan bahwa setiap anak yang baru lahir pada hakikatnya memiliki pembawaan baik, namun pembawaan baik itu dapat berubah sebaliknya karena dipengaruhi oleh lingkungan. Lingkungan tersebut dapat berupa lingkungan keluarga,sekolah ataupun masyarakat.
d)       Aliran konvergensi. Pelopor aliran ini adalah William Stern, Jerman. Teori ini mengatakan bahwa seseorang terlahir dengan pembawaan baik dan juga pembawaan buruk. Bakat dan pembawaan yang dibawa sejak lahir tidak akan berkembang dengan baik tanpa adanya lingkungan yang sesuai dengan perkembangan bakat dan pembawaan tersebut. Dengan demikian paham/aliran teori ini menggabungkan antara pembawaan sejak lahir dan lingkungannya yang menyebabkan anak mendapatkan pengalaman.
      Landasan Pendidikan Indonesia:
a.        Landasan filosofis. Terdapat kaitan yang erat antar pemdidikan dan filsafat karena filsafat merumuskan citra tentang manusia dan masyarakat sedangkan pendidikan berusaha mewujudkan citra itu. Filsafat pendidikan berupaya menjawab secara kritis dan mendasar berbagai pertanyaan pokok sekitar pendidikan. Seperti (a)    Idealisme (b)   Realisme (c)    Perenialisme (d)   Esensialisme (e)    Pragmatisme dan progresivisme (f)    Eksistensialisme.
b.        Landasan sosiologis. Kegiatan pendidikan merupakan suatu proses interaksi antara dua individu atau bahkan dua generasi, yang memungkinkan generasi muda memperkembangkan diri. Kajian sosiologi tentang pendidikan pada prinsipnya mencakup semua jalur pendidikan, baik pendidikan sekolah maupun pendidikan luar sekolah.
c.        Landasan kultural. Kebudayaan selalu terkait dengan pendidikan, utamanya belajar. anak-anak harus diajarkan pola-pola tingkah laku juga berbudaya yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
      Sistem pendidikan pendidikan di Indonesia:
A.    Taman siswa didirikan oleh Ki hajar dewantara.
v  ASAS PERTAMA : Setiap orang berhak mengatur dirinya sendiri dengan mengingat tertib persatuan dalam kehidupan umum.
v  ASAS KEDUA : Pendidikan yang diberikan hendaknya dapat menjadikan manusia yang merdeka.
v  ASAS KETIGA : Pendidikan hendaknya didasarkan atas keadaan dan budaya Indonesia.
v  ASAS KEEMPAT : Pendidikan diberika kepada seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali.
v  ASAS KELIMA : Untuk mencapai azas kemerdekaan maka kita harus bekerja sesuai kemampuan diri sendiri.
v  ASAS KEENAM : Oleh karena itu kita harus bersandar pada kekuatan diri sendiri.
v  ASAS KETUJUH : Pendidikan hendaklah mendidik anak dengan sepenuh hati, tulus , ikhlas dan tanpa mengharapkan imbalan.
Di dalam perkembangannya, asas-asas itu kemudian dijadikan dasar Taman Siswa dengan nama Panca darma. Setelah diperbaiki, isi Panca darma itu menjadi seperti berikut:1. KemanusiaanDarma tiap-tiap kemanusiaan itu ialah mewujudkan kemanusiaan dengan kesucian dan kemurnian hati serta adanya rasa cinta kasih terhadap sesama. Pendidikan merupakan usaha kebudayaan yang bermaksud untuk memberikan tuntunan dalam hidup tumbuhnya jiwa raga anak agar kelak dalam garis kodrati pribadinya dan dengan adanya pengaruh segala keadaan yang mengelilingi dirinya anak dapat berkembang lahir batinnya dan maju ke arah peradaban kemanusiaan.2. Kodrat Hidup/Alam/IlahiDiri manusia menunjukkan adanya suatu kekuatan, sebagaimana telah ditentukan adanya oleh kekuatan dari ilahi. Kekuatan ini perlu dikembangkan agar anak mencapai keselamatan dan kebahagiaan hidup.3. KebudayaanKebudayaan sebagai buah budi manusia di dalam memperjuangkan hidupnya terhada kekuasaan alam dan kemajuan zaman.B.    Indonesische Nederlandsche School "(INS) Oleh Engku Moh.Syafei. Tujuan pertama dari INS yaitu mendidik rakyat ke arah kemerdekaan, juga sekaligus merupakan landasan keyakinan Engku Mohammad Syafei untuk mendirikan INS. Apabila rakyat Indonesia telah mengerti arti kemerdekaan dan dapat melihat kehidupan rakyat terjajah, maka mereka akan ikut secara sadar dalam setiap gerakan mencapai Indonesia Merdeka. Melalui pendidikan, rakyat dapat mempunyai ideologi politik dan dapat mengetahui sasaran.
2.     Macam macam kecerdasan yaitu :
      1.IQ (Inteligent Quotient)adalah keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara logis.      2.EQ (Emotional Quotient)adalah letupan perasaan seseorang yang dapat diartikan kemampuan untuk mengenali perasaan sendiri,perasaan orang lain dan juga kemampuan untuk mengerti dan mengendalikan emosi, serta kemampuan untuk bertanggung jawab atas kemampuasn sendiri.      3.SQ (Spiritual Question) Spiritual adalah inti dari pusat diri sendiri. Kecerdasan spiritual adalah sumber yang ilhami, menyemangati dan mengikat diri seseorang kepada nilai-nilai kebenaran tanpa batas waktu.
      4.CQ (Creativity Quotient) adalah potensi seseorang untuk memunculkan sesuatu yang merupakan penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu dan teknologi serta semua bidang dalam usaha lainnya.      5.AQ (Adversity Quotient) adalah kemampuan kecerdasan seseorang untuk dapat bertahan menghadapi kesulitan-kesulitan dan mampu mengatasi tantangan hidup. AQ dapat dipandang sebagai ilmu yang menganalisis kegigihan manusia dalam menghadapi setiap tantangan sehari-harinya. Kebanyakan manusia tidak hanya belajar dari tantangan tetapi mereka bahkan meresponnya untuk memeroleh sesuatu yang lebih baik.

3. terdapat 4 tipe guru menurut GLICKMAN, dari Virginia USA:-           Guru Profesional, memiliki daya berpikir abstrak tinggi dan komitmen terhadap tugas juga tinggi.-           Guru tukang kritik, daya berpikir abstrak tinggi, tapi komitmen terhadap tugas rendah.-           Guru terlalu sibuk, daya berpikir abstraknya rendah, tapi komitmen terhadap tugasnya tinggi.-           Guru yang tidak bermutu, daya berpikir abstrak dan komitmen terhadap tugas yang dimiliki rendah.
Terdapat  4 kompetensi guru professional berdasarkan PP No.19 thn 2005:
-          Kompetensi pedagogik. Adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik atau bisa disebut kompetensi pengelolaan pembelajaran-          Kompetensi kepribadian. Kepribadian yang mantap dari sosok seorang guru akan memberikan teladan yang baik bagi anak didik maupun masyarakat.-          Kompetensi professional. Yaitu kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam yang berhubungan dengan penyesuaian tugas-tugas keguruan.-          Kompetensi sosial. Yaitu kemampuan yang diperlukan oleh seseorang agar berhasil dalam berhubungan dengan orang lain. Dalam kompetensi sosial ini termasuk keterampilan dalam interaksi sosial dan melaksanakan tanggung jawab sosial.
Persamaan  dari penjelasan diatas:



Perbedaan dari penjelasan diatas :


GURU DAN PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DI INDONESIA DAFTAR ISI
Kata Pengantar                                                                                                                                                        iDaftar Isi                                                                                                                                                                 iiBAB I PENDAHULUAN                                                                                                                      
A.        Latar Belakang                                                                                                                                         1
B.         Rumusan Masalah                                                                                                                                   3           
C.         Tujuan Penyusunan Makalah                                                                                                                  3           
BAB II PEMBAHASAN                                                                                                                       
A.        Pengertian Guru                                                                                                                                      4           
B.         Tupoksi Guru                                                                                                                                          5
C.         Upaya Peningkatan Kualitas SDM di Indonesia                                                                                      7
D.        Peran Guru dalam Peningkatan kualitas SDM di Indonesia                                                                    11
BAB III PENUTUP                                                                                                                                            
A.        Kesimpulan                                                                                                                                              14         
B.         Saran                                                                                                                                                       15         

DAFTAR PUSTAKA                            16

x

0 comments:

Post a Comment