SOAL UTS PROFESI KEPENDIDIKAN
1.
Manakah
dari contoh-contoh dibawah ini yang termasuk kedalam jenis pekerjaan dan
termasuk kedalam jenis profesi, berikan alasan Anda !.
a. Petani
b. Pelaut
c. Polisi
d. Petinju
e. Perawat
f. Pengusaha
Jawab.
Yang
termasuk dalam jenis profesi adalah Pelaut, Polisi, Perawat, Petinju.
Sedangkan, yang termasuk kedalam jenis pekerjaan adalah Petani, Pengusaha.
Karena dalam pengertiannya, profesi
merupakan jabatan yang melayani masyarakat, serta karier yang yang akan
dilaksanakan sepanjang hayat dan memerlukan ketrampilan dan keahlian tertentu
di luar jangkauan khalayak ramai. Lalu ciri profesi adalah
a. suatu jabatan yang mempunyai fungsi dan
signifikansi sosial yang menentukan (crusial).
b. menuntut ketrampilan dan keahlian
tertentu.
c. adanya kaidah dan stndar moral yang sangat
tinggi, berkaitan dengan kode etik.
d. mengabdi kepada kepentingan masyarakat.
e. mempunyai organisasi yang diatur oleh
anggota profesi sendiri.
2.
Pendidik
sebagai profesi memiliki kode etik yang tidak boleh dilanggar, jelaskan 3 dari
9 kode etik yang Anda ketahui dan beri contohnya !.
Jawab.
Setiap
profesi mempunyai kode etik, begitu pula dengan profesi guru. Kode etik guru Indonesia ditetapkan dalam Kongres XIII t:ahun 1973
di Jakarta, dan disempurnakan dalam Kongres XVI tahun 1989 di Jakarta.
Berikut ini
dijelaskan 3 dari 9 kode etik yang diketahui yaitu:
1. Guru berbakti membirnbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia
seutuhnya yang berjiwa Pancasila. Karena dalam halnya membimbing peserta didik
yang dapat berjiwa Pancasila dan menghormati bangsa dan negaranya. Dapat taat
terhadap hukum yang berlaku di Indonesia serta menghormati lima sila Pancasila.
2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran
professional. Guru sebagai panutan dan yang disegani maupun dihormati dalam
profesinya mendidik peserta didik, diperlukannya kejujuran. Hal ini sangat
penting, untuk memberi contoh kepada peserta didik bertingkah laku baik dalam
kehidupan.
3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang
peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan. Informasi dan
hal-hal yang mengenai latar belakang peserta didik diperlukan oleh guru, dalam
mendidik dan membimbing mereka. Hal tersebut sangat membantu guru dalam
memberikan pengarahan pada saat mengajar, mendidik, maupun membimbing.
3.Jelaskan latar belakang munculnya bimbingan dan
konseling di sekolah dan jelaskan tujuan dari bimbingan konseling tersebut !.
Jawab.
Winkel
mendefenisikan bimbingan: (1) suatu usaha untuk melengkapi individu dengan
pengetahuan, pengalaman dan informasi tentang dirinya sendiri, (2) suatu cara
untuk memberikan bantuan kepada individu untuk memahami dan mempergunakan
secara efisien dan efektif, (3) sejenis pelayanan kepada individu-individu agar
mereka dapat menentukan pilihan, menetapkan tujuan dengan tepat dan menyusun
rencana yang realistis.
Lalu,
Winkel mendefinisikan konseling sebagai serangkaian
kegiatan paling pokok dari bimbingan dalam usaha membantu konseli/klien secara
tatap muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri
terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus.
Latar
belakang munulnya bimbingan dan konseling yaitu setiap manusia dilahirkan
dengan berbagai macam potensi yang dapat dikembangkan dalam hidupnya.
Kenyataannya tidak semua individu mempunyai potensi dapat dikembangkan. Lalu,
terdapat pula muncul berbagai macam masalah. Peserta didik pun mengalami
hal-hal tersebut.
Sekolah
tidak hanya berfungsi memberikan pengetahuan kepada siswa tetapi juga dapat
mengembangkan kepribadian anak serta membantu muridnya dalam mengembangkan
aspek-aspek kepribadiannya dan lingkungannya, sepanjang itu memungkinkan secara
profesional. Dalam usaha membantu siswa tersebut, guru perlu mengetahui landasan,
konsep, prosedur, dan praktek bimbingan. Maka diperlukannya pemahaman mengenai
layanan bimbingan dan konseling di sekolah.
Tujuan pelayanan bimbingan ialah agar konseling dapat:
(1)
merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupan-nya
di masa yang akan datang. Dalam hal ini guru ikut membantu dalam mengembangkan
potensi serta bakat menjadi karir yang dicintai oleh peserta didik di masa yang
akan datang, sehingga member peluang dan harapan kepada peserta didik akan
kebutuhannya.
(2)
mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin.
Dengan member dorongan kekuatan dan semangat demi mengembangkan potensi peserta
didik agar berhasil. Guru harus mengingat bahwa tanpa dorongan seoptimal
mungkin dari orang tua, guru dan lingkungan, mustahil peserta didik akan
berhasil mengembangkan potensi luar biasa didalam dirinya.
(3)
menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta
lingkungan kerjanya. Guru yang sudah ditetapkan berdasarkan keputusan dalam
mengajar dan mendidik haruslah mengenal karakterirstik tempat dan lingkungan
dimana dia berada. Guru pun harus tahu keadaan lingkungan dapat mempengaruhi
peserta didik dalam menuntut ilmu, hal ini menjdai sangat penting dalam proses
belajar mengajar. Peserta didik pun harus mengetahui keadaan lingkungannya agar
bisa menyesuaikan diri.
(4) mengatasi
hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan
pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja. Guru berusaha memahami
berbagai persoalan di lingkungannya. Karena hal itu juga berkaitan dengan
peserta didik dan mengetahui karakteristik suatu tempat.
(5)mengatasi
kesulitan-kesulitan yang berhubungan dengan masalah sosial emosional di sekolah
yang bersumber dari sikap peserta didik bersangkutan. Guru dapat mengatasi hal
tersebut dalam upaya memberikan siswa yang tenang dalam proses belajar. Serta
berusaha memecahkan masalah-masalah tersebut bersama peserta didik agar menjadi
mandiri dalam mengatasi berbagai persoalan.
4. Berikan contoh
layanan konseling perorangan dan layanan konseling kelompok dan jelaskan
perbedaan dari kedua jenis layanan tersebut !.
Jawab.
v Layanan Konseling Kelompok
Layanan Konseling Kelompok; layanan yang memungkinan peserta
didik (masing-masing anggota kelompok) memperoleh kesempatan untuk pembahasan
dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok, dengan tujuan
agar peserta didik dapat memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan
permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok. Layanan Konseling Kelompok berfungsi untuk
pengentasan dan advokasi.
Layanan Konseling Kelompok ada 2 macam yaitu konseling dan bimbingan
kelompok. Yang sangat menentukan keefektifan layanan kelompok adalah suasana
kelompok yang:
1. Interaksi yang dinamis
2. Keterikatan emosional
3. Penerimaan
4. Altruistik, mengutamakan kepedulian terhadap
orang lain
5. Intelektual (rasional, cerdas dan
kreatif). Menambah ilmu dan wawasan individu serta dapat menumbuhkan ide-ide cemerlang.
6. Katarsis (mengemukakan uneg-unegnya,
idenya dan gagasannya). Menyatakan emosinya yang lebih mengarah pada
pengungkapan pmasalah yang dipendam.
7. Empati (suasana yang saling memahami
tentang apa yang dipikirkan dan dirasakan sehingga dapat menyesuaikan sikapnya
dengan tepat).
Hal ini diciptakan melalui pentahapan
dan kemampuan pemimpin kelompok. Perbedaan antara Bimbingan dan Konseling
Kelompok umumnya adalah ada pada masalah yang dibahas. Masalah Bimbingan
kelompok biasanya membahas masalah-masalah umum bagi peserta layanan. Jika
suasana kelompok belum tercipta maka sulit bagi peserta layanan untuk
mengungkapkan masalah pribadinya sehingga konseling kelompok agak sulit
pelaksanaannya dibanding Bimbingan kelompok. Dari itu, Bimbingan kelompok
sangat menentukan pelaksanaan konseling kelompok.
Contohnya adalah guru Bimbingan dan
Konseling di suatu Sekolah Menengah Atas
(SMA) mengadakan layanan konseling kelompok pada kelompok IPA saja yang terdiri
dari berbagai kelas IPA, membahas kesulitan-kesulitan yang dihadapi para
peserta didik di sekolah.
vLayanan Konseling Perorangan
Layanan Konseling Perorangan; layanan yang memungkinan peserta
didik mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara perorangan) untuk
mengentaskan permasalahan yang dihadapinya dan perkembangan dirinya. Tujuan
layanan konseling perorangan adalah agar peserta didik dapat mengentaskan
masalah yang dihadapinya. Layanan Konseling Perorangan berfungsi untuk
pengentasan dan advokasi. Serta memungkinan peserta didik memahami suatu lingkungan
baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk
mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan yang baru
itu.
Contohnya
adalah seorang siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) sering diejek oleh teman-teman
sekitranya tentang kekurangan yang ada, dia pun merasa kurang percaya diri dan
berusaha berontak dengan melakukan berbagai macam kenakalan. Guru BK di
sekolahnya berusaha bertemu langsung dengannya dan berusaha mengentaskan
berbagai permasalahan yang ada dengan mengenal diri siswa tersebut dengan
dalam.
v
Perbedaan
kedua layanan ini adalah :
Pada
Layanan Konseling Perorangan lebih menyenangkan pada klien untuk bertatap muka
dengan konselor serta menceritakan dan memecahakan masalah bersama dengan
langsung. Sedangkan pada Layanan Konseling Kelompok tidak membahas masalah
tersebut secara tuntas dan mendalam karena tidak menceritakan masalahnya secara
pribadi kepada konselor.
Sumber :
Raflis, Soetjipto. Profesi
Keguruan. Jakarta: Departemen Pendidikan Kebudayaan. 1994.
Winkel. Bimbingan dan
Konseling di Intitusi Pendidikan. Jakarta: Grasindo.1991.
0 comments:
Post a Comment