Tuesday, 20 June 2017

KISI-KISI UAS PROFESI KEPENDIDIKAN

MATA KULIAH PROFESI KEPENDIDIKAN

SOAL UTS PROFESI KEPENDIDIKAN

1.             Manakah dari contoh-contoh dibawah ini yang termasuk kedalam jenis pekerjaan dan termasuk kedalam jenis profesi, berikan alasan Anda !.
a.  Petani
b. Pelaut
c.  Polisi
d. Petinju
e.  Perawat
f.  Pengusaha
Jawab.
          Yang termasuk dalam jenis profesi adalah Pelaut, Polisi, Perawat, Petinju. Sedangkan, yang termasuk kedalam jenis pekerjaan adalah Petani, Pengusaha.
Karena dalam pengertiannya, profesi merupakan jabatan yang melayani masyarakat, serta karier yang yang akan dilaksanakan sepanjang hayat dan memerlukan ketrampilan dan keahlian tertentu di luar jangkauan khalayak ramai. Lalu ciri profesi adalah
a.  suatu jabatan yang mempunyai fungsi dan signifikansi sosial yang menentukan (crusial).
b. menuntut ketrampilan dan keahlian tertentu.
c.  adanya kaidah dan stndar moral yang sangat tinggi, berkaitan dengan kode etik.
d. mengabdi kepada kepentingan masyarakat.
e.  mempunyai organisasi yang diatur oleh anggota profesi sendiri.


2.             Pendidik sebagai profesi memiliki kode etik yang tidak boleh dilanggar, jelaskan 3 dari 9 kode etik yang Anda ketahui dan beri contohnya !.
Jawab.            
          Setiap profesi mempunyai kode etik, begitu pula dengan profesi guru. Kode etik guru Indonesia ditetapkan dalam Kongres XIII t:ahun 1973 di Jakarta, dan disempurnakan dalam Kongres XVI tahun 1989 di Jakarta.
          Berikut ini dijelaskan 3 dari 9 kode etik yang diketahui yaitu:
1.    Guru berbakti membirnbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila. Karena dalam halnya membimbing peserta didik yang dapat berjiwa Pancasila dan menghormati bangsa dan negaranya. Dapat taat terhadap hukum yang berlaku di Indonesia serta menghormati lima sila Pancasila.
2.    Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional. Guru sebagai panutan dan yang disegani maupun dihormati dalam profesinya mendidik peserta didik, diperlukannya kejujuran. Hal ini sangat penting, untuk memberi contoh kepada peserta didik bertingkah laku baik dalam kehidupan.
3.    Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan. Informasi dan hal-hal yang mengenai latar belakang peserta didik diperlukan oleh guru, dalam mendidik dan membimbing mereka. Hal tersebut sangat membantu guru dalam memberikan pengarahan pada saat mengajar, mendidik, maupun membimbing.
3.Jelaskan latar belakang munculnya bimbingan dan konseling di sekolah dan jelaskan tujuan dari bimbingan konseling tersebut !.
Jawab.
          Winkel mendefenisikan bimbingan: (1) suatu usaha untuk melengkapi individu dengan pengetahuan, pengalaman dan informasi tentang dirinya sendiri, (2) suatu cara untuk memberikan bantuan kepada individu untuk memahami dan mempergunakan secara efisien dan efektif, (3) sejenis pelayanan kepada individu-individu agar mereka dapat menentukan pilihan, menetapkan tujuan dengan tepat dan menyusun rencana yang realistis.

          Lalu, Winkel mendefinisikan konseling sebagai serangkaian kegiatan paling pokok dari bimbingan dalam usaha membantu konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus.
          Latar belakang munulnya bimbingan dan konseling yaitu setiap manusia dilahirkan dengan berbagai macam potensi yang dapat dikembangkan dalam hidupnya. Kenyataannya tidak semua individu mempunyai potensi dapat dikembangkan. Lalu, terdapat pula muncul berbagai macam masalah. Peserta didik pun mengalami hal-hal tersebut.
          Sekolah tidak hanya berfungsi memberikan pengetahuan kepada siswa tetapi juga dapat mengembangkan kepribadian anak serta membantu muridnya dalam mengembangkan aspek-aspek kepribadiannya dan lingkungannya, sepanjang itu memungkinkan secara profesional. Dalam usaha membantu siswa tersebut, guru perlu mengetahui landasan, konsep, prosedur, dan praktek bimbingan. Maka diperlukannya pemahaman mengenai layanan bimbingan dan konseling di sekolah.
Tujuan pelayanan bimbingan ialah agar konseling dapat:
(1) merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupan-nya di masa yang akan datang. Dalam hal ini guru ikut membantu dalam mengembangkan potensi serta bakat menjadi karir yang dicintai oleh peserta didik di masa yang akan datang, sehingga member peluang dan harapan kepada peserta didik akan kebutuhannya.
(2) mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin. Dengan member dorongan kekuatan dan semangat demi mengembangkan potensi peserta didik agar berhasil. Guru harus mengingat bahwa tanpa dorongan seoptimal mungkin dari orang tua, guru dan lingkungan, mustahil peserta didik akan berhasil mengembangkan potensi luar biasa didalam dirinya.

(3) menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya. Guru yang sudah ditetapkan berdasarkan keputusan dalam mengajar dan mendidik haruslah mengenal karakterirstik tempat dan lingkungan dimana dia berada. Guru pun harus tahu keadaan lingkungan dapat mempengaruhi peserta didik dalam menuntut ilmu, hal ini menjdai sangat penting dalam proses belajar mengajar. Peserta didik pun harus mengetahui keadaan lingkungannya agar bisa menyesuaikan diri.
(4) mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja. Guru berusaha memahami berbagai persoalan di lingkungannya. Karena hal itu juga berkaitan dengan peserta didik dan mengetahui karakteristik suatu tempat.
(5)mengatasi kesulitan-kesulitan yang berhubungan dengan masalah sosial emosional di sekolah yang bersumber dari sikap peserta didik bersangkutan. Guru dapat mengatasi hal tersebut dalam upaya memberikan siswa yang tenang dalam proses belajar. Serta berusaha memecahkan masalah-masalah tersebut bersama peserta didik agar menjadi mandiri dalam mengatasi berbagai persoalan.
          4. Berikan contoh layanan konseling perorangan dan layanan konseling kelompok dan jelaskan perbedaan dari kedua jenis layanan tersebut !.
Jawab.
v  Layanan Konseling Kelompok
Layanan Konseling Kelompok; layanan yang memungkinan peserta didik (masing-masing anggota kelompok) memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok, dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok. Layanan Konseling Kelompok berfungsi untuk pengentasan dan advokasi.

Layanan Konseling Kelompok ada 2 macam yaitu konseling dan bimbingan kelompok. Yang sangat menentukan keefektifan layanan kelompok adalah suasana kelompok yang:
1. Interaksi yang dinamis
2. Keterikatan emosional
3. Penerimaan
4. Altruistik, mengutamakan kepedulian terhadap orang lain
5. Intelektual (rasional, cerdas dan kreatif). Menambah ilmu dan wawasan individu serta dapat menumbuhkan ide-ide cemerlang.
6. Katarsis (mengemukakan uneg-unegnya, idenya dan gagasannya). Menyatakan emosinya yang lebih mengarah pada pengungkapan pmasalah yang dipendam.
7. Empati (suasana yang saling memahami tentang apa yang dipikirkan dan dirasakan sehingga dapat menyesuaikan sikapnya dengan tepat).
          Hal ini diciptakan melalui pentahapan dan kemampuan pemimpin kelompok. Perbedaan antara Bimbingan dan Konseling Kelompok umumnya adalah ada pada masalah yang dibahas. Masalah Bimbingan kelompok biasanya membahas masalah-masalah umum bagi peserta layanan. Jika suasana kelompok belum tercipta maka sulit bagi peserta layanan untuk mengungkapkan masalah pribadinya sehingga konseling kelompok agak sulit pelaksanaannya dibanding Bimbingan kelompok. Dari itu, Bimbingan kelompok sangat menentukan pelaksanaan konseling kelompok.
          Contohnya adalah guru Bimbingan dan Konseling  di suatu Sekolah Menengah Atas (SMA) mengadakan layanan konseling kelompok pada kelompok IPA saja yang terdiri dari berbagai kelas IPA, membahas kesulitan-kesulitan yang dihadapi para peserta didik di sekolah.

vLayanan Konseling Perorangan
          Layanan Konseling Perorangan; layanan yang memungkinan peserta didik mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara perorangan) untuk mengentaskan permasalahan yang dihadapinya dan perkembangan dirinya. Tujuan layanan konseling perorangan adalah agar peserta didik dapat mengentaskan masalah yang dihadapinya. Layanan Konseling Perorangan berfungsi untuk pengentasan dan advokasi. Serta memungkinan peserta didik memahami suatu lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan yang baru itu.
          Contohnya adalah seorang siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) sering diejek oleh teman-teman sekitranya tentang kekurangan yang ada, dia pun merasa kurang percaya diri dan berusaha berontak dengan melakukan berbagai macam kenakalan. Guru BK di sekolahnya berusaha bertemu langsung dengannya dan berusaha mengentaskan berbagai permasalahan yang ada dengan mengenal diri siswa tersebut dengan dalam.
v    Perbedaan kedua layanan ini adalah :
          Pada Layanan Konseling Perorangan lebih menyenangkan pada klien untuk bertatap muka dengan konselor serta menceritakan dan memecahakan masalah bersama dengan langsung. Sedangkan pada Layanan Konseling Kelompok tidak membahas masalah tersebut secara tuntas dan mendalam karena tidak menceritakan masalahnya secara pribadi kepada konselor.

Sumber :
          Raflis, Soetjipto. Profesi Keguruan. Jakarta: Departemen Pendidikan Kebudayaan. 1994.

          Winkel. Bimbingan dan Konseling di Intitusi Pendidikan. Jakarta: Grasindo.1991.


0 comments:

Post a Comment