Saturday, 1 November 2014

#teoridanprinsippendidikan

Soal dan Jawaban
1.      Tuliskan tupoksi guru dan kepala sekolah yang saudara ketahui?
a). Tupoksi Guru yaitu bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam melaksanakan KBM, meliputi:
1. Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan lengkap
2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
3. Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan, dan ujian.
4. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian
5. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
6. Mengisi daftar nilai anak didik
7. Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan), kepada guru lain dalam proses pembelajaran
8. Membuat alat pelajaran/alat peraga
9. Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni
10.  Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum
11.  Melaksanakan tugas tertentu di sekolah
12.  Mengadakan pengembangan program pembelajaran
13.  Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar anak didik
14.  Mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum memulai pelajaran
15.  Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya
16.  Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkat.


b).     Tupoksi Kepala Sekolah sebagai Edukator, Manajer, Administrator, Supervisor, Pemimpin/Leader, Inovator, Motivator.
1.  KEPALA SEKOLAH SELAKU EDUKATOR
Kepala Sekolah Selaku Edukator bertugas melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien.
2.  KEPALA SEKOLAH SELAKU MANAJER mempunyai tugas:
a.       Menyusun perencanaan
b.      Mengorganisasikan kegiatan
c.       Mengarahkan kegiatan
d.      Mengkoordinasikan kegiatan
e.       Melaksanakan pengawasan
f.       Melakukan evaluasi terhadap kegiatan
g.      Menentukan kebijaksanaan
h.      Mengadakan rapat
i.        Mengambil keputusan
j.        Mengatur proses belajar mengajar
k.      Mengatur administrasi Ketatausahaan, siswa, ketenangan, sarana dan prasarana, keuangan / RAPBS
l.        Mengatur Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)
m.    Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansi terkait
3.  KEPALA SEKOLAH SELAKU ADMINISTRATOR
Bertugas menyelenggarakan Administrasi : Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan, kurikulum, kesiswaan, ketatausahaan, ketenagaan, kantor, keuangan, perpustakaan, laboratorium, ruang keterampilan / kesenian, Bimbingan Konseling, UKS, OSIS, serbaguna, media, gudang, 10 K.
4.  KEPALA SEKOLAH  SELAKU SUPERVISOR
a.       Bertugas menyelenggarakan Supervisi mengenai :
b.      Proses belajar Mengajar
c.       Kegiatan Bimbingan dan Konseling
d.      Kegiatan Ekstrakurikuler
e.       Kegiatan ketatausahaan
f.       Kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan instansi terkait
g.      Sarana dan prasarana
h.      Kegiatan OSIS
i.        Kegiatan 10K
5.  KEPALA SEKOLAH  SEBAGAI PEMIMPIN / LEADER
a.       Dapat dipercaya, jujur dan bertanggung jawab
b.      Memahami kondisi guru, karyawan dan siswa
c.       Memiliki visi dan memahami misi sekolah
d.      Mengambil keputusan intern dan ekstern sekolah
e.       Membuat, mencari dan memilih gagasan baru
6.  KEPALA SEKOLAH SEBAGAI INOVATOR
a.       Melakukan pembaharuan di bidang KBM, BK, Ekstrakurikuler, dan Pengadaan
b.      Melaksanakan pembinaan guru dan karyawan
c.       Melakukan pembaharuan dalam menggali sumber daya di Komite Sekolah dan Masyarakat
7.  KEPALA SEKOLAH SEBAGAI MOTIVATOR
a.       Mengatur ruang  kantor yang konduktif untuk bekerja
b.      Mengatur ruang kantor yang konduktif untuk KBM / BK
c.       Mengatur ruang laboratorium yang konduktif untuk praktikum
d.      Mengatur ruang perpustakaan yang konduktif untuk belajar
e.       Mengatur halaman / lingkungan sekolah yang sejuk dan teratur
f.       Menciptakan hubungan kerja yang harmonis sesama guru dan karyawan
g.      Menciptakan hubungan kerja yang harmonis antar sekolah dan lingkungan
h.      Menerapkan prinsip penghargaan dan hukuman. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Sekolah dapat mendelegasikan kepada Wakil kepala Sekolah.


2. Jelaskan yang dimaksud dengan: Hakikat Pendidikan!
Hakikat pendidikan adalah suatu proses menumbuh kembangkan eksistensi peserta didik yang memasyarakat, membudaya, dalam tata kehidupan yang berdimensi lokal, nasional dan global.

3. PP Nomor 19/2005 pasal 28 tentang kompetensi pendidikan terdiri dari apa saja?
          PP RI No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 28, pendidik adalah agen pembelajaran yang harus memiliki empat jenis kompetensi, yakni kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial. Keempat jenis kompetensi guru yang dipersyaratkan beserta subkom- petensi dan indikator esensialnya diuraikan sebagai berikut:
a.  Kompetensi Kepribadian
          Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Secara rinci setiap elemen kepribadian tersebut dapat dijabarkan menjadi sub kompetensi dan indikator esensial sebagai berikut:
ü Memiliki kepribadian yang mantap dan stabil.
ü Memiliki kepribadian yang dewasa.
ü Memiliki kepribadian yang arif.
ü Memiliki kepribadian yang berwibawa. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani.
b. Memiliki akhlak mulia dan dapat menjadi teladan.
c.  Kompetensi Pedagogik
          Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan yang berkenaan dengan pemahaman peserta didik dan pengelola pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Secara rinci masing-masing elemen kompetensi pedagogik tersebut dapat dijabarkan menjadi subkompetensi dan indikator esensial sebagai berikut:
ü Memahami peserta didik.
ü Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidik-an untuk kepentingan pembelajaran.
ü Melaksanakan pembelajaran.
ü Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran.
d. Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
e.  Kompetensi Profesional
          Kompetensi professional merupakan kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan materi pembelajaran bidang studi secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan substansi isi materi kurikulum matapelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materi kurikulum tersebut, serta menambah wawasan keilmuan sebagai guru.
f.  Kompetensi Sosial
          Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

4. Apa yang Anda ketahui: nativisme, empirisme, dan naturalisme?
a.         Nativisme menekankan kemampuan dalam diri anak, sehingga faktor lingkungan, termasuk faktor pendidikan, kurang berpengaruh terhadap perkembangan anak dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain bahwa aliran nativisme berpandangan segala sesuatunya ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir, jadi perkembangan individu itu semata-mata dimungkinkan dan ditentukan oleh dasar turunan, misalnya ; kalau ayahnya pintar, maka kemungkinan besar anaknya juga pintar.
b.        Empirisme adalah salah satu aliran dalam filosof yang menekankan peranan pengalaman dalam memperoleh pengetahuan serta pengetahuan itu sendiri, dan mengecilkan peranan akal.
c.         Naturalisme dalam filsafat pendidikan mengajarkan bahwa guru paling alamiah dari seorang anak adalah kedua orang tuanya. Oleh karena itu, pendidikan bagi penganut paham naturalis perlu dimulai jauh hari sebelum proses pendidikan dilaksanakan. Sekolah merupakan dasar utama dalam keberadaan aliran filsafat naturalisme karena belajar merupakan sesuatu yang natural. Paham naturalisme memandang guru tidak mengajar subjek, melainkan mengajar murid.

5.      Tulis 3 prinsip dalam membuat keputusan dan 10 kiat dalam meningkatkan mutu pendidikan?
a.       Sebuah keputusan dalam organisasi manapun akan berjalan efektif bila memenuhi mnimal 3 persyaratan:
ü  Demokratis
ü  Akuntabel
ü  Transparan
b.      10 kiat dalam meningkatkan mutu pendidikan:
ü  Guru sebagai pendidik patut mendapatkan penghargaan yaitu penghargaan ekstrinsik (gaji, tunjangan, bonus dan komisi) maupun penghargaan instrinsik (pujian, tantangan, pengakuan, tanggung jawab, kesempatan dan pengembangan karir).
ü  Meningkatkan profesionalisme guru melalui pelatihan dan pendidikan
ü  Memberikan sarana dan prasarana yang layak.
ü  Guru mengadakan kunjungan ke sekolah lain sehingga menambah wawasan, informasi dari sekolah lain.
ü  Mengadakan informasi dan hubungan dengan wali kelas.
ü  Guru harus menguasai materi dengan ditambah bahan atau sumber lain yang berkaitan dan lebih aktual dan hangat.
ü  Guru meningkatkan metode pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.
ü  Merangsang peserta didik dalam penguasaan materi belajar.
ü  Guru memberikan motivasi belajar kepada peserta didik.
ü  Guru dalam melaksanakan aktifitas pembelajaran harus sesuai dengan prosedur dan aturan, yang efektif dan efisien.

6.      Tulis dan jelaskan 4 pilar pendidikan fundamental dalam permasalahan pendidikan?
a.       Learning to know (belajar mengetahui)
            Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha untuk mencari agar mengetahui informasi yang dibutuhkan dan berguna bagi kehidupan. Belajar untuk mengetahui (learning to know) dalam prosesnya tidak sekedar mengetahui apa yang bermakna tetapi juga sekaligus mengetahui apa yang tidak bermanfaat bagi kehidupannya. Untuk mengimplementasikan “learning to know” (belajar untuk mengetahui), Guru harus mampu menempatkan dirinya sebagai fasilitator. Di samping itu guru dituntut untuk dapat berperan ganda sebagai kawan berdialog bagi siswanya dalam rangka mengembangkan penguasaan pengetahuan siswa.
b.      Learning to do (belajar melakukan sesuatu)
            Pendidikan juga merupakan proses belajar untuk bisa melakukan sesuatu (learning to do). Proses belajar menghasilkan perubahan dalam ranah kognitif, peningkatan kompetensi, serta pemilihan dan penerimaan secara sadar terhadap nilai, sikap, penghargaan, perasaan, serta kemauan untuk berbuat atau merespon suatu stimulus.
c.      Learning to be (belajar menjadi sesuatu)
            Penguasaan pengetahuan dan keterampilan merupakan bagian dari proses menjadi diri sendiri (learning to be). Hali ini erat sekali kaitannya dengan bakat, minat, perkembangan fisik, kejiwaan, tipologi pribadi anak serta kondisi lingkungannya.
d.     Learning to live together (belajar hidup bersama)

            Pada pilar keempat ini, kebiasaan hidup bersama, saling menghargai, terbuka, memberi dan menerima perlu dikembangkan disekolah. Kondisi seperti inilah yang memungkinkan tumbuhnya sikap saling pengertian antar ras, suku, dan agama. 

0 comments:

Post a Comment