sekolah dalam perjalanan menuju budaya mutu.
Strategi Edukasi, Supervisi, dan Fasilitasi
Selain BPMP, ada peran pengawas, dinas pendidikan, dan komunitas belajar. Peran mereka adalah:
- Edukasi: memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada sekolah.
- Supervisi: memantau, memberi masukan, dan memastikan sekolah bergerak ke arah yang benar.
- Fasilitasi: menyediakan pelatihan, pendampingan, bahkan dukungan anggaran.
Kolaborasi ini memastikan sekolah tidak berjalan sendiri, tetapi mendapat dukungan ekosistem pendidikan.
Tantangan dan Solusi
Beberapa tantangan dalam implementasi SPMI adalah:
- Sekolah kecil dan swasta sering kesulitan mengikuti Asesmen Nasional.
- Kualitas guru belum merata di semua daerah.
- Keterbatasan anggaran dan sarana.
Namun, ada banyak solusi:
- Memanfaatkan data Rapor Pendidikan untuk fokus pada perbaikan yang paling mendesak.
- Memperkuat peran BPMP sebagai pendamping utama sekolah.
- Mengembangkan budaya refleksi dan inovasi di sekolah.
Penutup
SPMI bukan sekadar dokumen atau laporan. Ia adalah cara berpikir baru: sekolah tidak hanya menunggu penilaian dari luar, tetapi aktif memperbaiki diri dari dalam.
Dengan dukungan BPMP sebagai pengawal mutu pendidikan di daerah, serta kolaborasi antara sekolah, dinas, dan masyarakat, SPMI akan melahirkan budaya mutu: kebiasaan untuk selalu bertanya “apa yang bisa kita perbaiki hari ini?”
Jika ini berjalan konsisten, mutu pendidikan Indonesia akan semakin kokoh. Sekolah menjadi adaptif, guru lebih profesional, dan siswa mendapatkan layanan terbaik. (nia21082025).
https://bpmpjkt.kemendikdasmen.go.id/sistem-penjaminan-mutu-pendidikan-membangun-budaya-mutu-di-sekolah/






